Tuesday, 27 August 2013

Zubair bin Awwam





Zubair bin Awwam adalah keturunan bangsawan, masih kerabat dari Rasululloh saw. Zubair bin Awwam termasuk salah satu  dari 10 orang yang diberitakan masuk surga.
Di usia 15 tahun Zubair masuk Islam. Termasuk angkatan pertama dari 7 orang yang masuk Islam bersama sahabat lain yang diantaranya Thalhah yang sangat sepaham.
Kecintaan Zubair terhadap Islam sangat mendalam. Kecintaan terhadap Rasululloh saw pun sangat dalam. Oleh karena itu, Zubair tumbuh menjadi sahabat Rasululloh saw pembela Islam.
Karena masuk Islam, Zubair pernah ditikam oleh pamannya dengan tombak. Zubair juga pernah menerima siraman pasir panas dari pamannya. Siksaan dari pamannya berlangsung hampir 10 tahun, tetapi siksaan – siksaan itu tidak menggoyahkan iman Zubair terhadap Islam.
Zubair adalah prajurit dakwah Islamiyah. Kepahlawanan Zubair telah tampak pertama kali dalam waktu perang Badar. Perang Badar adalah pertempuran antara kaum muslimin dengan kaum kafirin Quraisy. Pasukan Quraisy di pimpin oleh Ubaidah bin Sa’id Ibnul ‘Ash yang terkenal sangat kejam. Ketika pertempuran berlangsung, Ubaidah memakai baju besi sehingga yang tampak adalah kedua matanya saja. Zubair dengan gagah berani mengarahkan lembingnya ke mata Ubaidah dan berhasil menusuk matanya sampai ke belakang kepalanya. Melihat Ubaidah terbunuh, barisan kaum Quraisy ketakutan.
Selesai Perang Badar, Rasululloh saw meminta lembing itu kepada Zubair. Lembing itu kemudian berada di tanagn Abu Bakar, Usman, dam Ali. Akhirnya, Abdullah Ibnu Zubair meminta lembing itu untuk disimpannya.
Ketika kaum muslimin mengepung benteng bani Quraidhah,  Zubair bersama Ali bin Abi Thalib menyerbu dengan memanjat benteng tersebut sehingga dia dapat membuka pintu-pintu benteng itu. Kaum muslimin kemudian dapat memasuki dan menguasai benteng tersebut.
Dalam perang Al-Ahzab, Zubair tampil sebagai pengawal dan pembela Rasululloh saw. Itulah Zubair siap membela Islam sehingga Rasululloh bersabda: ‘Tiap nabi mempunyai kawan dan pembela setia dan di antara pembela setiaku adalah Zubair’.
Dalam pertempuran Aljamal, antara pasukan yang dipimpin Siti Aisyah r.a. dengan pasukan Ali bin Abi Thalib r.a., Zubair berada dipihak Siti Aisyah. Setelah bertempur hebat, Zubair bertemu Ali dan menyatakan dirinya akan mendamaikan kedua pasukan itu.
Setelah pertempuran itu, zubair pun pergi. Namun ia dibuntuti oleh Amru ibnu Jurmuz yang nenginginkan fitnah dan perang. Tiba-tiba Zubair ditikam oleh Anri ibnu Jurmuz ketika sedang shalat dan akhirnya menemui ajalmya.
Rasululloh saw. Sangat mencintai kepribadian Zubair sehingga beliau bersabda:’Thalhah ibnu Ubaidillah dan Zubair bin Awwam bertetangga di surga”.

No comments:

Post a Comment