Zubair
bin Awwam adalah keturunan bangsawan, masih kerabat dari Rasululloh saw. Zubair
bin Awwam termasuk salah satu dari 10
orang yang diberitakan masuk surga.
Di
usia 15 tahun Zubair masuk Islam. Termasuk angkatan pertama dari 7 orang yang
masuk Islam bersama sahabat lain yang diantaranya Thalhah yang sangat sepaham.
Kecintaan
Zubair terhadap Islam sangat mendalam. Kecintaan terhadap Rasululloh saw pun
sangat dalam. Oleh karena itu, Zubair tumbuh menjadi sahabat Rasululloh saw
pembela Islam.
Karena
masuk Islam, Zubair pernah ditikam oleh pamannya dengan tombak. Zubair juga
pernah menerima siraman pasir panas dari pamannya. Siksaan dari pamannya
berlangsung hampir 10 tahun, tetapi siksaan – siksaan itu tidak menggoyahkan
iman Zubair terhadap Islam.
Zubair
adalah prajurit dakwah Islamiyah. Kepahlawanan Zubair telah tampak pertama kali
dalam waktu perang Badar. Perang Badar adalah pertempuran antara kaum muslimin
dengan kaum kafirin Quraisy. Pasukan Quraisy di pimpin oleh Ubaidah bin Sa’id
Ibnul ‘Ash yang terkenal sangat kejam. Ketika pertempuran berlangsung, Ubaidah
memakai baju besi sehingga yang tampak adalah kedua matanya saja. Zubair dengan
gagah berani mengarahkan lembingnya ke mata Ubaidah dan berhasil menusuk
matanya sampai ke belakang kepalanya. Melihat Ubaidah terbunuh, barisan kaum
Quraisy ketakutan.
Selesai
Perang Badar, Rasululloh saw meminta lembing itu kepada Zubair. Lembing itu
kemudian berada di tanagn Abu Bakar, Usman, dam Ali. Akhirnya, Abdullah Ibnu
Zubair meminta lembing itu untuk disimpannya.
Ketika
kaum muslimin mengepung benteng bani Quraidhah,
Zubair bersama Ali bin Abi Thalib menyerbu dengan memanjat benteng
tersebut sehingga dia dapat membuka pintu-pintu benteng itu. Kaum muslimin
kemudian dapat memasuki dan menguasai benteng tersebut.
Dalam
perang Al-Ahzab, Zubair tampil sebagai pengawal dan pembela Rasululloh saw.
Itulah Zubair siap membela Islam sehingga Rasululloh bersabda: ‘Tiap nabi
mempunyai kawan dan pembela setia dan di antara pembela setiaku adalah Zubair’.
Dalam
pertempuran Aljamal, antara pasukan yang dipimpin Siti Aisyah r.a. dengan
pasukan Ali bin Abi Thalib r.a., Zubair berada dipihak Siti Aisyah. Setelah
bertempur hebat, Zubair bertemu Ali dan menyatakan dirinya akan mendamaikan
kedua pasukan itu.
Setelah
pertempuran itu, zubair pun pergi. Namun ia dibuntuti oleh Amru ibnu Jurmuz
yang nenginginkan fitnah dan perang. Tiba-tiba Zubair ditikam oleh Anri ibnu
Jurmuz ketika sedang shalat dan akhirnya menemui ajalmya.
Rasululloh
saw. Sangat mencintai kepribadian Zubair sehingga beliau bersabda:’Thalhah ibnu
Ubaidillah dan Zubair bin Awwam bertetangga di surga”.
No comments:
Post a Comment