Tuesday 29 October 2013

Daun Seledri





Daun seledri memiliki nama latin apium graveolens dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun dataran tinggi. Daun seledri dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya ada seledri yang umbinya dapat dimakan. Tumbuhan ini baru diakui memiliki khasiat obat sejak tahun 1942. Pengembangbiakannya dapat dilakukan dengan dua cara, yaaitu melalui bijinya atau pemindahan anak rumpunnya.

Daun seledri memiliki berbagai khasiat, diantaranya untuk menurunkan tekanan darah tinggi, mengobati sakit mata, dan juga untuk rematik.

1.       Untuk menurunkan tekanan darah tinggi, siapkan daun seledri secukupnya, lalu diperas dengan air masak secukupnya kemudian disaring. Diminum 3 kali sehari 2 sendok makan dan lakukan seccara teratur. Perlu diingat, jangan menggunakan ramuan ini secara berlebihan karena bias berbahaya.
2.       Untuk mengobati sakit mata kering, ambil 2 tangkai daun seledri, 2 tangkai daun bayam, dan 1 tangkai daun kemangi alu, semua bahan ditumbuk hingga halus kemudian diseduh dengan air panas, lalu disaring. Diminum setelah dingin.
3.       Untuk mengobati rematik, ambil beberapa tangkai daun seledri, lalu dimakan sebagai lalapan.

Daun kentut




Orang Sunda menyebutnya Daun Kahitutan, di Jawa dinamakan Kasembukan, di Cina disebut ji shit eng. Banyak yang merambatkannya dip agar halaman rumah sebagai tanaman obat. Mahkota bunganya berwarna putih, bagian dalam tabung ungu gelap, buahnya bulat berwarna kuning, mengkilap dan panjangnya 4-6 mm

Daun kentut dapat mengobati berbagai penyakit, di antaranya mengobati brokhitis, tulang patah, rematik, radang usus, kejang, perut kembung, sakit kuning, disentri, batuk.

Untuk mengobati perut mules, siapkan 25 lembar daun kentut untuk dibuat sayur atau dikukus, lalu daun kentut dimakan sebagai lalapan. Siapkan juga daun kentut yang dilayukan di atas api kemudian diikatkan di atas perut.

Saturday 26 October 2013

Mahbub





MATERIALS:
250 grams of goat meat, chopped
250 grams of goat liver, chopped
150 grams of dried mutton fat (fat nets), cut into pieces 6 x 6 cm
Banana leaves to wrap satay
1 tablespoon margarine

Spices:
1 tablespoon cilantro, 2 cloves roasted garlic
¼ teaspoon cumin, toasted 50 grams of fried onions
1 rounded tsp salt pepper to taste
¼ tsp nutmeg powder Java sugar to taste
Clove powder ¼ tsp tamarind chutney to taste

Ø  Stir minced goat meat and liver with margarine until smooth
Ø  Enter the spices that have been mashed into it, mix well.
Ø  For the dough so 18 parts
Ø  Round each piece, then every bubble wrap with goat fat dry
Ø  Wrap again with banana leaves
Ø  jab skewers with satay
Ø  Bake on hot coals to cook.

Bandung



Ingredients: 1 whole chicken is plump and youthful. Should be cut according to taste or diutuhkan.
Seasonings-Spices:
½ ounce of pecans.                     Starfruit ½ cup water (125 cc)
½ red onion                                 ½ ounce turmeric fingers burned and peeled
2 cloves garlic                             2 stalks lemongrass, salt to taste
1 thumb young galangal cooking oil to taste
2 bay leaves

HOW TO MAKE CHICKEN FRIED BANDUNG
All spices except crushed galangal, lemongrass and bay leaf, ½ cup of water given, and stir until blended. Diwajan put chicken, then pour the spice was given water, then cover and cook wajannya while occasionally stirring, stirring until the water is dry. Heat the cooking oil in a skillet and fried the chicken until golden brown. Oil for frying chicken until the chicken is submerged should be plenty hot and should really fire.

Friday 25 October 2013

Nasi Jagung




Bahan :
§  300 gram beras pulen, cuci, tiriskan
§  300 gram wortel, kupas, parut, peras airnya sebanyak 100 ml
§  400 ml air
§  2 siung bawang putih, parut
§  ½ sendok teh garam
§  100 gram biji jagung manis
§  1 sendok makan mentega

v  Taruh beras dalam rice cooker
v  Tambahkan air wortel, air, bawang putih, garam
Jagung manis, dan mentega
v  Sesuaikan jumlah air dengan jenis beras
v  Tanak nasi hingga matang
v  Aduk rata, biarkan dalam penghangat hingga saat akan disantap
v  Jika dimasak tanpa rice cooker, masak beras dengan air wortel,
air, dan garam hingga air terhisap habis
v  Angkat
v  Tambahkan biji jagung dan mentega
v  Aduk rata
v  Kukus dalam dandang panas selama 30 menit hingga matang
v  Angkat dan sajikan hangat

Thursday 17 October 2013

Nasi Bali




Bahan:
§  200 gram udang, kupas kulitnya, sangrai.
§  200 gram cumi besar, kupas kulitnya, bentuk sesuai selera.
§  150 gram kol putih, iris kasar.
§  4 butir telur, kocok lepas
§  1 liter nasi putih
§  7 buah cabe rawit merah, iris halus
§  3 sendok makan minyak
§  5 sendok makan bawang goreng
§  3 sendok makan kecap bango

Bumbu halus:
§  10 buah bawang
§  5 siung bawang putih
§  12 buah cabai merah
§  ½ sendok the terasi bakar
§  1 buah tomat
§  ½ sendok the merica
§  Garam secukupnya

ü  Panaskan minyak
ü  Tumis bumbu halus hingga harum
ü  Tambahkan udang, cumi, telur, aduk rata
ü  Masukkan nasi putih, kol, kecap, cabai rawit.
ü  Masak hingga tercampur rata
ü  Angkat
ü  Taburi bawang goreng
ü  Sajikan nasi goreng dengan ayam goreng

Wednesday 16 October 2013

Nasi Goreng Messi





Bahan:

·         150 gram daging ayam, potong dadu 2 cm
·         100 gram udang, kupas
·         1 sendok makan mentega
·         100 gram kerang dara kupas atau kerang hijau
·         1 buah bawang bombai, cincang
·         2 siung bawang outih, cincang
·         300 gram beras basmati (beras dengan butiran panjang)
·         100 gram pear segar
·         1 sendok makan paprika iris kasar
·         1/8 sendok teh saffron bubuk (kunyit bubuk)
·         500 ml kaldu
·         1 sendok makan seledri cincang
·         Garam, merica secukupnya


1.     Baluri ayam dengan garam,merica, diamkan 10 menit
2.     Lumerkan mentega, masukkan daging ayam
3.     Setelah agak cokelat, angkat
4.     Masukkan udang dan kerang, beri air agar sedikit terendam
5.     Masak hingga matang, angkat dan sisihkan
6.     Masukkan bawang bombai, bawang putih, paprika dan tomat, tumis sampai layu
7.     Tambahkan ayam, udang dan kerang, beras, saffron
8.     Tuangi kaldu hingga nasi terendam
9.     Masak hingga air habis, kecilkan api seperti meliwet
10.   Masukkan kacang polong, aduk rata
11.   Lanjutkan memasak hingga matang
12.   Angkat, hidangkan, taburi dengan seledri

Tuesday 15 October 2013

Hubble



EDWIN HUBBLE (1889-1953)
Ahli astronomi Amerika




Edwin Hubble menjalani pendidikan sebagai pengacara, tetapi pada 1913 dia malah menjadi peneliti astronomi di Observatorium Yerkes, Wisconsin. Inilah awal karier yang cemerlang baginya. Pengamatan dan deduksi Hubble yang brilian memperlihatkan bahwa yang disebut Nebula pada kenyataannya adalah galaksi-galaksi yang berada jauh di luar galaksi Bima Sakti.
Sebagian besar penemuan awal Hubble didapatkan di California dengan bantuan teleskop lebar 2,5 m di Observatorium  Mount Wilson. Observatorium ini mulai beroperasi bersamaan dengan masuknya Hubble sebagai staff di sana (1919). Dengan metode sederhana Hubble berusaha menghitung jarak dan kecepatan galaksi-galaksi itu. Dia menemukan bahwa alam semesta mengembang dan kecepatan galaksi-galaksi bergerak menjauh sebanding dengan jaraknya dengan kita. Dikenal dengan HukumHubble, teori ini menjadi dasar bagi konsep kosmologi modern mengenai dentuman besar (Big Bang) – dentuman yang menjadi awal sari alam semesta kita. Hubble juga memperkenalkan klasifikasi jenis-jenis galaksi berdasarkan bentuknya, yang hingga kini masih digunakan.
Para astronom senior yang bekerja di Mount Wilson bertahun-tahun lalu, masih dapat mengingat Hubble, dengan pipa di mulut, berdiri dalam udara dingin di kubah observatorium yang gelap, memandu teleskop besar yang membantu dia memetakan alam semesta.

Saturday 12 October 2013

Cake Madu



Bahan:
150 ml madu orange/madu alami
4 butir kuning telur
1 sendok the kopi bubuk instan, larutkan bersama 1 sendok makan Rhum
150 gram tepung terigu
4 butir putih telur
100 gram gula pasir halus
100 gram mentega, lelehkan
200 gram kacang mete, sangria/panggang 3 menit, kemudian cincang

1.     Siapkan Loyang bundar yang berdiameter 22 cm, semir/olesi dengan mentega, dan taburi tepung terigu, lalu sisihkan dahulu
2.     Kocok kuning telur, sambil tuangi madu sedikit sedikit sampai menjadi kental dan mengembang. Tuangkan bubuk kopi instan, aduk lagi sampai rata. Masukkan tepung terigu sedikit sedikit sambil terus diaduk biar menyatu
3.     Kocok putih telur hingga berbuih, masukkan gula pasir halus sedikit sedikit sambil terus dikocok hingga menjadi kaku
4.     Masukkan adonan putih telur ke dalam adonan kuning telur, aduk hingga rata. Tambahkan mentega yang sudah dilelehkan, aduk terus. Masukkan ¾ bagian kacang mete yang sudah dicincang, aduk aduk lagi biar membaur dan merata
5.     Tuangkan adonan kue ke dalam Loyang yang telah disiapkan, ratakan. Taburi permukaannya dengan sisa kacang mete cincang yang ¼ bagian lagi.
6.     Panggang kue dalam oven panas bersuhu 180ºC selama 35 menit sampai matang
7.     Angkat, keluarkan kue dari Loyang, biarkan agak dingin, baru kemudian dipotong atau diiris dan disajikan.

Jumlah potongan boleh sampai 20 potong.
Kalori perpotongnya adalah 175 kkal

Thursday 26 September 2013

paha ayam madu







Bahan:
8 potong paha ayam yang cukup besar.
Bumbu perendam (untuk diaduk hingga rata)
1 sendok makan saus cabe
1 sendok makan saus tomat
2 siung bawang putih, dihaluskan
50 gram biji wijen
100 ml madu alami
100 gram nanas yang telah dikupas, diparut halus

1.     Rendam paha ayam dalam bunbu perendam paha ayam selama  ± 1 jam
2.     Atur paha ayam dalam Loyang atau pinggan tahan panas, yang sudah diolesi mentega
3.     Panggang paha ayam dalam oven panas, bersuhu 150ºC, sambil sekali sekali dibalikkan dan diolesi bumbu perendam sampai paha ayam menjadi berwarna kecoklatan/matang
4.     Angkat, sajikan panas-panas.

Thursday 12 September 2013

ABDURRAHMAN BIN AUF



ABDURRAHMAN BIN AUF



 Dia adalah Abdurrahman bin‘Auf  bin Abdu Auf bin Abd bin Al Harts bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay. Abdurahman bin ‘Auf termasuk orang yang pertama-tama masuk Islam bersama ‘Utsman bin Affan, Thalhah bin ‘Ubaidillah, Zubair bin Awwam dan Sa’ad bin Abi Waqqash, dengan sebab dakwah Abu Bakar ra. Dia ikut merasakan penderitaan akibat penindasan dan penganiayaan kaum Quraisy kepada kaum muslimin yang masih lemah.
Pada waktu Nabi saw memerintahkan sahabat berhjrah ke Habasyah, ia ikut berhijrah ke Habasyah. Kemudian kembali lagi ke Mekkah. Setelah di Mekkah, penindasan yang dilakukan kaum musyrik tetap tidak kunjung mereda, Nabi saw pun memerintahkan mereka hijrah kedua kalinya ke Habasyah, Abdurrahman bin ‘Auf pun hujrah ke Habasyah kedua kalinya. Kemudian dia berhijrah ke Madinah.
Abdurrahman bin ‘Auf adalah orang yang sangat sukses di dalam perniagaannya, sehingga dia menjadi orang yang sangat kaya raya. Allah memberinya keberkahan dalam perniagaannya sehingga dirinyapun merasa takjub, seraya berkata, “Sungguh kulihat diriku, seandainya aku mengangkat batu, niscaya ketemukan di bawahnya emas dan parak.”
Ketika Rasulullah saw mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar, maka Abdurrahman bin ‘Auf dipersaudarakan dengan Sa’ad bin Rabi’, seorang Anshar. Sa’ad berkata kepadanya, “Saudaraku, aku adalah penduduk Madinah yang kaya, silahkan pilih separuh hartaku dan ambillah! Dan aku mempunyai dua orang istri, coba perhatikan yang lebih menarik bagimu, akan kuceraikan dia sehingga engkau bisa memperistrikannya.”
Abdurrahman bin ‘Auf menjawab, “Semoga Allah memberkahimu, istrimu dan hartamu! Tunjukkan kepadaku pasar agar aku bisa berniaga.” Tidak begitu lama berdagang, dia memperoleh keuntungan yang besar, akhirnya diapun menjadi orang yang kaya raya.
Keedermawanan Abdurrahman bin ‘Auf terhadap hartanya yang melimpah seakan-akan tidak ada yang menyamai. Sebagai gambaran, Abdurrahman bin ‘Auf pernah membawa kafilah dari Syam yang terdiri atas 700 ekor onta yang sarat dengan bahan makanan di atasnya, maka dia pun menyedekahkan kepada penduduk Madinah. Aisyah ra. berkata ketika mendengar hal tersebut, “Ingat, aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, “Kulihat Abdurrahman bin ‘Auf masuk surga dengan perlahan-lahan’.
Abdurrahman bin ‘Auf berkata, “Engkau telah mengingatkanku dengan suatu hadits yang tidak pernah kulupakan…” kemudian katanya, “Dengan ini aku berharap dengan sangat agar engkau menjadi saksi, bahwa kafilah ini dengan semua muatannya, berikut kendaraan dan perlengkapannya, kupersembahkan di jalan Allah azza wa jalla”.
Pada suatu hari Abdurrahman bin Auf menjual tanah seharga 40.000 dinar, kemudian uang itu dibagi-bagikannya semua untuk Bani Zuhrah, untuk istri-istri Nabi saw dan untuk kaum fakir miskin. Disedekahkannya pada suatu hari, 500 ekor kuda untuk perlengkapan pearang bala tentara Islam. Di hari lain dia menyerahkan 1500 ekor kuda juga untuk keperluan jihad di jalan Allah.
Menjelang wafatnya, dia mewasiyatkan 50.000 dinar untuk sabilillah dan dia mewasiyatkan juga bagi sahabat yang ikut dalam perang Badar dan masih hidup, masing-masing 400 dinar, hingga ‘Utsman bin Affan ra, yang terbilang kaya juga mengambil bagiannya dari wasiyat itu, seraya berkata, “Harta Abdurrahman bin Auf halal lagi bersih dan memakan harta itu membawa keselamatan dan keberkahan.”
Keutamaannya sebagai seorang sahabat yang masuk Islam pertama-tama, persaksian Rasullullah saw bahwa dia termasuk salah satu di antara sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga, kekayaan yang disertai kedermawanan yang tiada tara dan tiga kali hijrah yang dia lakukan dan banyaknya pertempuran bersama Rasulullah yang dia ikuti, tidaklah membuat dia menyombongkan diri, bahkan dengan rendah diri.
Suatu hari, ketika dihidangkan kepadanya makanan berbuka puasa, dan selera makannya timbul.Namun dia menangis sambil berkata, “Mush’af bin ‘Umair telah gugur sebagai syahid, ia seorang yang jauh lebih baik dariku, sedang ia hanya mendapat kafan sehelai burdah, jika ditutupkan ke kepalanya maka kelihatan dua kakinya, dan jika ditutupkan ke kedua kakinya, terbukalah kepalanya.” Katanya juga, “Hamzah jauh lebih baik daripada diriku, iapun gugur sebagai syahid, dan ia disaat dikuburkan hanya terdapat baginya sehelai selendang. Telah dihamparkan bagi kami dunia seluas-luasnya, dan telah diberikan pula kepada kami hasil sebanyak-banyaknya. Sungguh kami khawatir kalau telah didahulukan pahala kebaikan kami.”
Pada suatu hari yang lain, ketika para sahabat menghadiri jamuan makan di rumahnya, iapun menangis. Seorang sahabat bertanya, “Mengapa kau menangis, ya Abu Muhammad,..” Diapun berkata, “Rasulullah saw wafat tidak pernah beliau dan keluarganya sampai kenyang makan roti gandum, apa harapan kita jika dipanjangkan usia tetapi tidak menambah kebaikan bagi kita.’
Dari sisi perjuangannya di jalan Allah, Abdurrahman bin ‘Auf telah banyak sekali berjasa kepada Islam dan kaum muslimin sejak permulaan dakwah, masa Madinah sampai akhir hayatnya. Di tubuhnya terdapat dua puluh bekas luka pada perang Uhud dan salah satu dari bekas luka itu menyebabkan dia pincang yang tidak sembuh-sembuh, dan beberapa giginya rontok yang menyebabkan kecadelan dalam perkataannya.
Sewaktu Umar bin Al Khaththab hendak meninggal, dia memilih enam orang untuk diangkat sebagai khalifah penggantinya. Enam orang sahabat tersebut sepakat mengangkat Abdurrahman bin ‘Auf sebagai khalifah. Namun dia berkata, “Demi Allah, daripada aku menerima jabatan itu, lebih baik ambil pisau lalu taruh ke atas leherku kemudian kalian tusukkan sehingga tembus ke sebelah.”
Demikianlah dia, sifat zuhudnya dan tidak gila kekuasaan, menjadikan dia melepaskan haknya sebagai khalifah. Setelah menyelesaikan tugasnya mengawal dan membela Islam sejak pertama kali, Abdurrahman bin ‘Auf mengakhiri hidupnya pada tahun 32 hijriyah. Aisyah ra memberinya kemuliaan dengan menyediakan kuburan di pekarangannya, dekat makam Rasulullah saw, Abu Bakar dan Umar.
Namun pendidikan Islam yang sempurna dari Rasulullah saw menjadikan dia merasa malu mendapat kemuliaan tersebut. Maka dia menolak kemuliaan itu karena merasa malu dengan kedudukan itu, di samping itu dia pernah berjanji dengan Utsman bin Madh’un, yaitu jika salah seorang di antara mereka meninggal sesudah yang lain, hendaklah dikuburkan di dekat sahabatnya.
Umar ra pernah berkata: “Rasulullah saw wafat dalam keadaan ridha kepada mereka.” Rasulullah saw pernah bersabda, “Abdurahman bin ‘Auf di dalam surga.”