KELUARGA
CURIE
Ahli fisika dan kimia
MarieCurie terlahir sebagai Marya Sklodowska di ibu kota Polandia,
Warsawa.perempuan Polandia pada masa itu tidak diizinkan untuk melanjutkan ke
sekolah tinggi, karena itu Marya, bekerja keras sebagai guru privat dan
menabung agar bisa belajar di Universitas Sorbonne di Paris. Saat dia pindah ke
Prancis dia mengubah namanya ke dalam bahasa Prancis “Marie”.
Pada 1894 Marie berjumpa
dengan ahli kimia yang sukses PierreCurie, dan setahun kemudian mereka menikah. Bekerja sama dengan suaminya
itu, Marie Curie kemudian sepanjang hidupnya mempelajari senyawa-senyawa radioaktif. Dia menemukan alat untuk
mengukur radioaktivitas dan menemukan bahwa senyawa yang disebut pitchblende (bijih yang apabila
diekstrasi menghasilkan uranium) seribu kali lebih radioaktif daripada uranium
itu sendiri.
Setelah bertahun-tahun
bekerja, Marie dan Pierre berusaha untuk memisahkan bahan yang membuat
pitchblende sangat radioaktif. Mereka menyebut bahan itu radium dan mendapat
Hadiah Nobel atas penemuan itu. Setelah suaminya meninggal dalam kecelakaan di
jalan raya, Marie melanjutkan penelitiannya dan memperoleh lagi Hadiah Nobel
pada tahun 1911.
Pada masa itu bahaya bahan
radioaktif belumlah dimengerti sepenuhnya. Marie Curie yang sepanjang hidupnya
berurusan dengan radioaktif terkena dampak radiasi pada kulitnya. Namun dia
meninggal karena sejenis kanker darah yang disebut leukemia.
Irene Joliot-Curie adalah anak
pasangan Marie-Pierre yang memperoleh Hadiah Nobel 1935 untuk bidang kimia
karena penelitiannya dalam bidang radioaktivitas.
Irene Curie meraih gelar
Doktor dari Sorbonne pada 1925 dan menikah dengan asisten riset ibunya Frederic
Joliot. Mereka bekerja sama di bawah Marie Curie di Radium Institut di Paris-Irene akhirnya menjadi direktur institute
ini pada 1946. Irene meninggal dunia karena leukemia pada 1956, kedudukannya
digantikan oleh suaminya sampai meninggal pada 1958.
Marie Curie (1867-1934)
Pierre Curie (1859-1906)
Irene Joliot Curie (1897-1956)
No comments:
Post a Comment