Friday, 2 August 2013

Crick and Watson


Penemu struktur DNA






Ketika Perang Dunia II berlangsung, Crick adalah seorang fisikawan yang bekerja untuk penyempurnaan radar. Setelah perang minatnya berpindah ke sains baru yang disebut bilogi molecular. Para ahli fisika dan kimia bekerja sama untuk memecahkan rahasia zat-zat kimia yang ditemukan  dalam tubuh manusia. Para ilmuwan itu tertarik pada zat kimia yang diwariskan dari orang tua kita yang menyebabkan kita mirip dengan mereka. Informasi itu terdapat dalam sruktur yang disebut kromosom, yang ditemukan di sel-sel tubuh. Kromosom ini terbuat dari zat-zat kimia rumit yang disebut DNA.
Kita tidak bisa melihat struktur detail DNA di bawah mikroskop. Beberapa saintis, antara lain Maurice Wilkins dan Rosalind Franklin di London, meneliti DNA dengan menyemburkan sinar X pada DNA. Sinar X menghasilkan pola saat melewati DNA, tetapi mereka sulit memahami pola itu.
Seorang muda Amerika bernama James Watson pergi ke Cambridge dan bekerja sama dengan Crick untuk melakukan tugas berat memahami pola sinar x itu. Watson secara inspiratif menyadari bahwaa apa yang disebut double-helix (spiral didalam spiral) bias menjelaskan struktur DNA. Hal ini menuntun kepada pemahaman bagaimana DNA bias mengkopi dirinya sendiri. Itulah kunci dari semua rangkaian penelitian mengenai bagaimana caranya hewan dan tumbuhan mewarisi sifat-sifat pendahulunya. Pada 1962, Crick, Watson dan Wilkins memperoleh Hadiah Nobel atas hasil penelitian mereka.

No comments:

Post a Comment