Penemu
struktur DNA
Ketika Perang Dunia II berlangsung, Crick
adalah seorang fisikawan yang bekerja untuk penyempurnaan radar. Setelah perang
minatnya berpindah ke sains baru yang disebut bilogi molecular. Para ahli
fisika dan kimia bekerja sama untuk memecahkan rahasia zat-zat kimia yang
ditemukan dalam tubuh manusia. Para
ilmuwan itu tertarik pada zat kimia yang diwariskan dari orang tua kita yang
menyebabkan kita mirip dengan mereka. Informasi itu terdapat dalam sruktur yang
disebut kromosom, yang ditemukan di
sel-sel tubuh. Kromosom ini terbuat dari zat-zat kimia rumit yang disebut DNA.
Kita tidak bisa melihat struktur detail DNA di
bawah mikroskop. Beberapa saintis, antara lain Maurice Wilkins dan Rosalind
Franklin di London, meneliti DNA dengan menyemburkan sinar X pada DNA. Sinar X
menghasilkan pola saat melewati DNA, tetapi mereka sulit memahami pola itu.
Seorang muda Amerika bernama James Watson pergi
ke Cambridge dan bekerja sama dengan Crick untuk melakukan tugas berat memahami
pola sinar x itu. Watson secara inspiratif menyadari bahwaa apa yang disebut
double-helix (spiral didalam spiral) bias menjelaskan struktur DNA. Hal ini
menuntun kepada pemahaman bagaimana DNA bias mengkopi dirinya sendiri. Itulah
kunci dari semua rangkaian penelitian mengenai bagaimana caranya hewan dan
tumbuhan mewarisi sifat-sifat pendahulunya. Pada 1962, Crick, Watson dan
Wilkins memperoleh Hadiah Nobel atas hasil penelitian mereka.
No comments:
Post a Comment